Jumat, 23 Oktober 2020

NGESUS SOLO IS BACK

 NGESUS IS BACK


Kota Solo pada zaman kolonial terus berkembang. Kebutuhan masyarakat akan sarana berkumpul dan mencari hiburan pun semakin meningkat. Banyak kalangan atas (Belanda dan bangsawan pribumi) yang membutuhkan hiburan berbau Eropa. Salah satunya adalah Sociëteit yang digunakan sebagai tempat untuk berkumpul, dansa, pesta, biliar, dan sebagainya. Sociëteit pada mulanya berkembang di Batavia, lalu didirikan di kota lain termasuk Solo.

Kata Sociëteit dalam bahasa Belanda berarti masyarakat. Sesuai dengan arti katanya, Societeit menjadi pusat berkumpulnya masyarakat Solo. Masyarakat Solo pada zaman dulu kerap menyebutnya ngesus dari kata Soos.

Sociëteit di Kota Solo terus berkembang hingga fungsinya tak lagi sebagai sarana hiburan, namun juga pusat edukasi dan diskusi masyarakat. Di Solo ada tiga Sociëteit, yaitu Sociëteit Mangkoenegaran, Sociëteit Harmonie, dan Sociëteit Habipraya. Namun, bangunan yang masih tersisa hingga hari ini hanya Sociëteit Mangkunegaran yang kini menjadi Monumen Pers di Jl. Gajahmada.

( sumber : dok. solopos )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar